13-14/01/2024
Pendakian bersama Camp to Camp menuju puncak lemongan lintas ke puncak sejati.
Lemongan dengan ketinggian 1.676Mdpl, terkesan rendah tapi bukan rendahan. Kenapa? Karena di sepanjang trek tersimpan sebuah makna, akan disuguhkan dengan pemandangan yang masyaaAllah, membuat candu ingin berlama di sini.
Gunung Lemongan terletak di Desa Papringan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur. Berada di dua kabupaten yaitu Probolinggo dan Lumajang. Jalur pendakian Gunung Lemongan yang paling populer adalah via Ranu Klakah dan mungkin memang ini jalur satu-satunya yang sudah dikenal masyarakat sekitar.
Menuju BC hanya membayar parkir: motor 15.000, untuk mobil kurang tahu pasti. Belum ada biaya tiket masuk, status kepemilikan masih menuai pro kontra di beberapa pihak.
Dari BC berjalan sebentar ada pesanggrahan (Sering disebut: Padepokan) sebagai petilasan Mbah Citro.
Di sini ada Mbak Minah yang berjualan dari pukul 08.00 sampai tidak ada pendaki lagi yang turun. Orangnya ramah dan asyik diajak mengobrol, dengan logatnya yang khas: Madura.
Dari pesanggrahan trek masih landai dan terlihat jelas, tanpa ada tanda atau plang petunjuk arah.
Terdapat makam Mbah Citro yang bersemayam di sini.
Trek masih tetap naik dan berbatu padat, sampai ketemu dengan pemandangan betapa kokohnya Lemongan berdiri.
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.52, meskipun puncak tertutup kabut tapi masyaaAllah begitu kokoh Lemongan berdiri. "Akankah aku bisa mencapai puncak?" (Begitu gumamku)
Bersama mereka (Sebagian personil) kami melangkah dan menikmati, betapa eksotisnya pemandangan di sini.
Menghilangkan kejenuhan dengan istirahat sejenak di atas bebatuan yang terbentuk dari lahar merapi. Bercanda dan berswa foto bersama beberapa kali.
Sampai juga di watu gede
Area camp hanya bisa sini karena tempatnya yang cukup datar dan luas, bila malam tiba angin terasa kencang tapi bersyukur terhalang oleh batu. Setidaknya, meringankan terpaan hembusan angin malam.
Naik ke atas sedikit area juga luas tapi angin terasa sangat kencang. Bersyukur tidak ada yang hipo atau berdramatisir lainnya.
Trek selama naik bisa ditonton di:
Start summit 04.30, sebagian memakai senter dan beberapa pakai senter HP.
Tanjakan putus asa yang nampak seperti perosotan. Bersyukur tanahnya basah sehingga kami bisa naik tanpa bolak-balik terperosok. Hanya saja sesekali perlu merangkak seperti climbing ala spiderman😄
Trek masih terus naik sampai bertemu jalan dimana terbelah oleh satu pohon di tengah. Di kemiringan kami beristirahat sejenak sembari menunggu tim yang masih terpisah di bawah.
Sumber guci.
Semangat masih dengan trek bebatuan!
Lanjut, sampai vegetasi terbuka di atas tanaman gambut terlihat pemandangan yang masyaaAllah.
Sedikit lagi sampai puncak.
Alhamdulillah, yeay... Puncak!
Kami dari berbagai komunitas dan bendera menjadi satu tujuan, meskipun pada akhirnya pulang dengan terpisah karena mengejar waktu.
Tonton keseruan perjalanan kami di:
Bersama Camp to Camp mengibarkan bendera di atas Puncak Sejati Lemongan, dengan trek yang masih tertutup oleh rerimbunan rumput.
Jadi, harus pakai celana panjang jika ingin kulit terjaga dari sayatan duri.
Oiya, ketika teman kami Andre dan Ahmad lintas ke Puncak Sejati, mereka menemukan kepiting kecil yang masih hidup di bawah batu.
MasyaaAllah, kebesaran Tuhan ada makhluk hidup di ketinggian. Sehat-sehat kalian, anak-anak kepiting.🦀
Rekomendasi Link:
1. Blog https://www.manusialembah.com/2017/05/pendakian-gunung-lemongan-1676-mdpl-via.html?m=1
2. YouTube
https://youtu.be/i4Xd0mYtyII?si=q3HFdONXiswbjwJi
Komentar